Sabtu, 14 Maret 2015

Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk



Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk

Pribahasa yang satu ini mungkin sudah sangat sering kita dengar.dan bahkan sering kita pelajari sewaktu kita masih dibangku smp ataupun sd.namun apakah kalian tau makna mendalam tentang pribahasa itu “Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk” sebenarnya simple menurut kebanyakan orang diluar sana mungkin hanya “Jika kita memiliki banyak ilmu kita tidak boleh sombong.
Dalam artian tersebutlah yang harus kita jabarkan.arti kata sombong bukan berarti sekedar tidak pamer.namun kita juga harus berbagi kepada orang lain tak harus teman dan tak harus ilmu yang diajakrkan disekolah.keahlian keahlian yang kita miliki tidak ada salahnya jika kita bagikan kepada orang lain.contoh hal nya seperti memasak,menjahit dan lain lain
Saya mungkin bukan siswa terpandai dikelas.karena masih banyak teman teman saya yang jauh lebih pintar dibanding saya.oleh sebabtu saya akan berbagi ilmu kepada mereka.dan mereka pun mau membagi ilmunya kepada saya.karena pada dasarnya manusia adalah mahluk social.mahluk dimana satu sama lain saling membutuhkan.
Memang terkadang ada timbul saya iri saat kita membagi ilmu atau keahlian kepada orang lain.namun justru orang lain tersebut lebih pintar dari pada saya.karena mungkin mereka benar  benar mendalami hal tersebut.namanya juga manusia.tak selamanya manusia berfikiran baik.ada saat nya dimana mereka merasa sedih.merasa iri.merasa hebat.pasti ada.
Namun tuhan maha adil tuhan menciptakan manusia yang baik ramah tak sombong suka membagi ilmu kepada siapa saja.namun tuhan juga menciptakan manusia yang egois,pelit,merasa hebat namun semua itu pasti memiliki sisi positif dan sisi negative.
Maka dari itu kita sebagai manusia yang saling membutuhkan janganlah merasa bahwa ilmu kita akan berkurang saat kita membagikannya kepada orang lain.dan jangan merasa tersaingi oleh meraka mereka yang telah kita bagi ilmu.bukankah benar pribahasa ini mengatakan bahwa semakin berisi memang sudah sepantasnya kita semakin merunduk.

Minggu, 15 Februari 2015

Kelinci Kesayanganku



       Dulu waktu usia saya masih berada diangka 12 tahun.sama memiliki hewan peliharaan berupa 2 ekor kelinci yang sangat lucu.kelinci kelinci tersebut ku berinama dangkoma dan tatkoma.yang membedakan dari 2 kelinci ku tersebut adalah warna dari ekor saming masing. nama nama tersebut sengaja saya berikan karena hewan peliharaan idola saya juga bernama dangkoma dan tatkoma.
          Dua kelinci tersebut sudah seperti teman ku sehari hari.kebetulan kelinci kelinci tersebut bisa terbilang kelinci yang masih anak anak.memang saya memberikannya kandang untuk beristirahat makanan yang cukup sehari harinya.bermain bersama setiap sore.Saya juga tak lupa selalu membersihkan kandang nya setiap minggu.supaya memberi kenyamanan pada kelinci kelinci lucu ku tersebut.
keluarga ku juga sangat mendukung ku dalam memelihat kelinci tersebut.Meraka juga membatukan dalam segalahal yang bersangkutan dengan kelinciku.meraka juga memperhatikan kesehatan kelinciku.
Suatu ketika 2 kelinci ku tersenut bermain dihalaman rumah.sudah seperti biasa mereka akan pulang dengan sendirinya saat hari mulai petang.sudah 3 tahun saya merawat kelinci tersebut.jadi saya tak terlalu khawatir dengan keberadaanya.
Setelah hari mulai petang 1 kelinciku telah pulang (dangkoma).namun tatkoma tak kunjung juga pulang.kutunggu hingga 10 menit.dan tatkoma benar benat tidak kembali kerumah.setelah saya menjalan kan sholat magrib saya langsung bergegas mencarinya.dirumah rumah tetangga.hingga dikebun kebun yang entah itu kebun milik siapa.namun tak kungjung kutemukan.
Keesokan harinya saya tidak melepaskan dangkoma.dengan alas an yang sama.saya takut jika dangkoma ikut menghilang.hari hari dangkoma kesepihan tanpa tatkoma.saya benar benar merasa sedih.namun apa daya saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencarinya.
         Ahirnya 3 hari kemudian saya mendapat kabar dari tetangga saya bahwa kelinci saya yang benarama tatkoma telah mati dan hanyut ke sungai.sunggu benar benar yang sangat menyedihkan. Karena saya tidak ingin hal ini terjadi pada dangkoma saya benar benar menjaga dangkoma dengan sebaik baiknya,namun apa daya 2 minggu kemudian dankoma juga mati karena deperesi.pantas saja ahir ahir sebelum kematiannya ia tak mau makan dan sering memberontak saat saya hendak menggendongnya.
 

Minggu, 01 Februari 2015

Teman Motivasi



Saat itu musim kenaikan dan kelulusan kelas akan segera datang dimana yang ada masanya yang masih sd akan naik ke smp dan smp akan naik ke Sma atau smk atau sekolah sederajat lainnya.pada saat itu saya berada diposisi kelas 3 smp itu berarti saya akan menuju ketingkatan Smk (memang sekolah pilihan saya adalah smk).
Pada saat 3 bulan sebelum ujian.saya mulai merasakan bertapa susahnya kelak soal sola yang akan saya hadapi mulai dari matematika bahasa inggris ilmu pengetahuan alam sampai bahasa Indonesia.mulai dari situ saya menagisi diri saya sendiri.saya menyesal dengan apa yang saya lakukan diwaktu sebelum sebelumnya.dimana hanya ada belajar seadaanya.sering mengacuhkan guru saat beliau menerangkan.tidak disiplin dalam belajar.dan hal hal buruk lainnya.
Saat saya merasa benar benar terpuruk.dan orang tua hanya bisa mendekung dan memberi bimbingan.tanpa ada yang bisa memberikan motivasi yang kuat.datanglah sosok sahabat ku selama 14 tahun ini.dea erma kurnia wati saya menceritakan mengenai hal hal yang sedang saya alami.
Mulai dari situ walau pun kami berbeda sekolah,tapi kami tetap berjuang bersama.belajar bersama.Les ilmu pengetahuan bersama,berdoa bersama.saling Tanya tentang soal soal try out.dan masih banyak sekali hal hal yang bisa membuat saya meluapakan sejenak tentang UN.selama 3 bulan itulah kita berdua menjalani peperangan yang benar benar kita hadapi sendiri.mungkin semua kenangan itu masih melekat pada pikiran saya pada saat ini.
Hingga pada sampailah dipengujung masa masa smp akan berahir.hasil UN pun juga sudah dikeluarkan dari dinas pendidikan.aku merasa puas walaupun nilai yang kudapat mungkin tidak terlalu besar jika dibandigkan dengan siswa siswa yang jauh diatas saya.
Singkat cerita saya dan dea erma memilih sekolahan yang sama yaitu SMKN 2Buduran ini.hanya saja jurusan keahlian yang kita ambil berbeda.kiata juga melalui masa masa pendaftaran,tes dan lain lain itu bersama.mungkin dial ah satu satunya sahat terhebat yang pernah kumiliki.