Untung
bagaikan roda pedati, sekali ke bawah sekali ke atas.artinya
Keberuntungan atau nasib manusia tiada tetap, kadang di bawah dan kadang di
atas.
Mungkin
pribahasa ini sedikit asing di telinga kita.namun pribahasa ini sering terjadi
pada kehidupan kita sehari hari.memang terkadang kita kurang menyadari hal hal
atau keberuntungan yang terjadi pada kita.namun sebaliknya terkadang kita
mengngagap nasib kita yang beruntung itu hanyalah sebuah factor keberuntungan.
Hal
ini lah yang menjadi factor kurangnya rasa bersyukur kepada tuhan.mungkin
memang ada kalanya nasib kita baik dan jelek namun sering kali saat kita benar
benar dititik yang putus asa kemudian tuhan memberi takdir baik kita hanya
mengngagap hal itu hanya sebuah keberuntungan.disitulah kadang kita merasa
enggan bersyukur.
Memang
tak selamanya nasib buruk menimpa kita dan tak selamanya pula nasib baik selalu
ada dipihak kita.kita lah tau tentang diri kita sendiri.kapan kita harus
bersyukur kapan kita harus berusaha,dan tawakal dan lain lain
Banyak
orang bilang bahwa nasib bisa kita rubah dengan berdoa berusaha tawakal kepada
allah SWT.namun semua itu kembali Ke diri kita masing masing.karena tak sedikit
pulang orang yang tidak mempercayai hal ini.
Sehingga
banyak orang yang enggan untuk berusaha berdoa kemudian tawakal kepada
allah.karena mereka merasa bahwa itulah takdir mereka.mereka hanya percaya pada
roda kehidupan pada umumnya.dan mereka hanya menunggu dan menunggu roda
kehidupan tersebut berputar.
Makadari
itu tak ada salahnya kita belajar dari pribahasa pribahasa dalam bahasa
Indonesia karena pada dasarnya pribahasa pribahasa dalam bahasa Indonesia
mengajarkan kepada kita hal hal yang baik.menunjukan kepada kita prilaku
prilaku yang baik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar